Freitag, 18. Mai 2012

Kekuatan Ketulusan



Ketika semua berkata menanti itu membosankan, maka bagiku menanti itu adalah keindahan seperti tumbuhan yang menanti guyuran hujan, walau suatu hari kelak dia akan layu, tapi dia tetap sabar untuk menanti. Mempersembahkan, ketika mereka sibuk untuk menuntut, tapi dihatiku mempersembahkan mampu memberikan kedamaian, seperti tetes kesejukan air sebagai penghilang dahaga ditengah gurun pasir.

Aku sendiri tidak tahu, tapi yang aku tahu, aku bahagia ketika aku memberikan sesuatu yang aku miliki lalu dia atau mereka tersenyum ramah padaku. Aku lebih bahagia jika aku bisa selalu menumpahkan kasih sayang, cinta dan perhatian walau sesekali mereka marah karena salah paham pada niatku. Dan jika aku diminta untuk memilih, aku lebih memilih menanti dan mempersembahkan pada orang-orang yang aku sayang. Tak peduli harus berapa lama aku menanti, walau sesekali peluh berjatuhan dan hati merasa lelah. Dan tak peduli seberapa banyak apa yang mampu aku beri, walau sesekali aku dianggap tak ada dan tak bermakna. Tapi menanti dan mempersembahkan dengan penuh ketulusan, jauh lebih indah bagiku daripada aku menerima sesuatu yang megah dan sempurna dari tumpukan-tumpukan kedustaan.

Ada yang mengatakan, dicintai itu akan membuatmu lebih bahagia, karena orang mencintaimu akan selalu berusaha untuk memberikan kebahagiaan sesempurna mungkin padamu. Tapi sesekali hatiku berkata, kamu takkan bisa bertahan dalam suatu hal yang kamu tahu, bahwa hatimu tak bisa mempersembahkan ketulusan pada dia. Dan semuanya seolah tak adil bagimu.

Namun sebaliknya, mencintai seseorang dan mampu mempersembahkan apa yang terbaik dalam hidupmu adalah suatu bentuk ketulusan yang tak terjamah. Seperti lilin yang rela padam cahayanya ketika waktunya tak cukup lagi untuk bercahaya, atau seperti kunang-kunang yang ketika pagi datang mereka akan mati. Dan seperti aku, yang hanya bagaikan bintang kecil yang berusaha untuk memberika cahaya seterang mungkin, walau sebenarnya dia tahu, energi yang dia keluarkan untuk bercahaya lebih terang dari yang lainnya akan mempengaruhi panjang hidupnya, itu yang aku tahu dalam kehidupan bintang. Namun aku akan terus bercahaya hingga jika suatu hari cahayaku padam, namun cahayaku akan terus membekas dihatimu dan dihati-hati mereka.

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen