Donnerstag, 29. März 2012

Mengikhlaskan Seseorang

Jika berkata tentang cinta atau rasa sayang pasti ada yang namanya kehilangan. Menurutku rasa cinta atau menyayangi seseorang adalah anugrah hanya saja terkadang waktunya dan keadaannya nggak tepat tapi bukan berarti perasaan itu salah. Bagaimana mungkin ada yang menyalahkan cinta sedangkan kita sendiri terlahir dari titisan cinta yang selalu Allah limpahkan dalam setiap detik waktu yang berjalan.
Kehilangan seseorang yang kita sayang bukan berarti akhir dari kehidupan ini, bukan berarti lantas waktu akan berhenti. Bukankah kita terlahir karena kita pun suatu hari pasti akan mati? Dan dia pun hadir karena suatu hari pasti dia akan pergi. Perpisahan, kepergian memang meninggalkan luka, tapi ingatlah setiap senyum yang pernah dia berikan tulus, setiap kebaikan yang tak meminta balasan, setiap waktu yang dia berikan tanpa berharap imbalan, karena aku yakin dia menyayangi kita walau dalam sudut pandang dia yang terkadang berbeda dimata kita.
Kepergianmu bukan akhir dari hidupku
Tapi awal dari kebahagian yang lain

Rindu yang terkadang hadir tanpa diminta itu adalah hal yang ilmiah, yang secara otomatis datang karena hati kita menyayangi dia. Belajar mengikhlaskan dia pergi, percayalah dibalik kepergian dia ada hikmah dan kebahagiaan  lain yang akan segera datang tanpa kita minta. Dia pun tak pernah ingin melihat kita selalu terpuruk dalam kesedihan. Kembalilah bangkit dan memulai kembali tebarkan senyum manis ketulusan untuk terus hangatkan dunia

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen