Freitag, 18. Mai 2012

Kekuatan Cinta Titipan-Mu


Sebenarnya aku tak pernah ingin menjabarkan tentang cinta dalam pandanganku. Tapi ternyata cinta terlalu indah untuk tidak dijabarkan. Cinta, cinta itu seperti tetesan embun dipagi hari yang mengikuti jejak angin menebarkan kesejukan menyelinap secara diam-diam melalui celah-celah jendela kamarku.
Cinta selalu terasa kehangatannya, setia seperti mentari yang tak pernah mengeluh walau seringkali manusia tidak pernah bersyukur akan keberadaannya. Cinta bagai air yang terus mengalir mengikuti lekukan-lekukan lorong-lorong perjalanan panjang tak berujung. Cinta, semerdu suara percikan-percikan air yang turun dari langit memberikan kehidupan dan membawa kedamaian.
Sering kali aku ingin seperti seekor siput, siput kecil yang manis, berjalan dan terus berjalan mengikuti jejak kehidupan, walau terkadang harus berhenti dan bersembunyi dalam rumah yang slalu dibawa kemana-mana, tapi dia terus berjalan dengan sabarnya, walau dia tahu dia takkan pernah secepat hembusan angin, ataupun dia takkan sekuat sebuah pohon. Tapi dia terus merayap, sesekali dia kesakitan saat melalui jalan kerikil dan aspal panas, sesekali dia harus hanyut terbawa arus air, namun dia terus berjalan hingga suatu hari dia temukan akhir dari pencariaannya yaitu kehidupan abadi atas kesabarannya selama ini dan atas sebuah semangat untuk terus berjalan.

Kala malam aku lihat ada sebuah bintang yang sangat terang, namun bintang itu sendirian, aku berpikir apakah bintang itu merasa kesepian? Tapi lama aku merenung, ternyata dia sama sepertiku. Mungkin kami memang terpisah sendiri dari sekumpulan bintang-bintang atau orang-orang dari kelompok kami. Tapi karena kami sendiri makanya kami berusaha memancarkan cinta yang kami miliki seterang mungkin, seperti bintang itu yang berharap sinarnya mampu menjangkau bintang-bintang yang lain untuk membisikan bahwa karena dia sendiri, maka dia berbeda, dia bercahaya lebih terang karena dia begitu tegar, dan dia ingin membagi cahaya untuk benda langit lainnya. Seperti aku yang terkadang merasa kesepian, saat aku terdiam termenung sendiri, terkadang aku merasa ini terlalu sulit, namun kesulitan itu yang menyadarkanku, aku berbeda. Allah menginginkan aku beda dengan jalan hidupku, sepiku takkan mampu menghalangiku untuk bercahaya seperti bintang itu, walau aku jauh, namun aku akan berusaha untuk bercahaya hingga cahayaku menjangkau hati-hati mereka yang jauh disana. Dan aku akan terus berusaha membagi apa yang aku miliki, dengan caraku dan keunikanku sendiri, hingga aku selalu menikmati perjalanan hidupku sampai aku temukan suatu hari nanti akhir pencarianku dalam pelukan-Mu.

Ataukah seperti daun yang tak pernah membenci angin, walau karena hembusan angin mereka harus berjatuhan dan seiring berjalannya waktu mereka akan lapuk dan hilang bersama dengan tanah-tanah basah terguyur hujan. Karena sesungguhnya hidup adalah pencarian, tempat belajar untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang akan membawa kita pada apa yang kita cari. Walau seringkali menyakitkan, tapi dari sanalah terbentuk dalam diri kita kekuatan, dari sanalah kita belajar dan berusaha mengerti bagaimana sebenarnya perasaan sabar, ikhlas dan damai. Seperti kita yang belajar untuk selalu tulus dalam segala hal disetiap detik yang ada, disetiap jejak langkah yang kita lalui dan disetiap hal yang kita lakukan. Semuanya terpuncak dalam satu keindahan yang nyata yaitu Cinta yang Allah titipkan pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya melalui hati-hati yang slalu dalam kesucian.

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen