Montag, 21. Mai 2012

Karena Kebaikan Tidak Mengenal Kata "BATAS"

Sering kali aku mendengar ada seseorang mengatakan,“Kan kesabaran seseorang itu ada batasnya.“ Dalam hati aku bertanya, “Apakah benar dalam hal kebaikan mengenal kata batas?“ Jika benar, harusnya cinta orang tua pun memiliki batas, tapi buktinya mamah papah tetep sayang dan rela lakuin apa aja asalkan anak-anaknya bahagia. Dan jika mereka mengenal kata BATAS, tentunya mereka takan melakukan hal tersebut.

Jadi menurut pandangan saya pribadi, sebenarnya segala kebaikan tidak pernah mengenal kata BATAS, jika ada yang merasa bahwa hal-hal baik memiliki batas, maka itu adalah bujuk rayu setan. Dan setan akan terus merayu dan mencoba menjerumuskan manusia sampai bumi ini kelak hancur. Dan jika sekarang kita sadari bahwa ternyata kebaikan tidak mengenal kata “BATAS“ dan harusnya mulai detik ini kita bisa lebih lapang lagi.

Kesabaran tanpa Batas, jika orang-orang bisa mengerti bahwa kesabaran tidak memiliki batas, pasti hari-hari akan lebih indah. Kita akan jarang mendengar bentakan, kitapun dapat menghindari kesalah pahaman dan budaya mengantripun bisa terlaksana. Makna sabar sendiri sangat besar, hanya orang-orang yang sabar yang mampu tetap tersenyum walau ternyata Allah sedang mengujinya dengan ujian yang berat.

Cinta tanpa Batas, pastinya cinta itu memang tanpa batas. Seharusnya cinta itu takkan pernah bisa berubah menjadi benci, karena yang saya pahami, ketika seseorang telah sayang kepada orang lain, maka sekalipun dia marah, dia takkan bisa membenci orang tersebut, karena walau bagaimanapun hatinya mencintai dan menyayangi. Dan itu takkan bisa dirubah, kecuali memang hatinya tak mampu lagi diterangi cahaya keimanan dan telah terlanjur membatu. Bukankah tidak ada manusia yang terlepas dari dosa (suci), lalu masihkah kita berpikir kita berhak membenci seseorang? Itu sama saja halnya kita merasa bahwa diri kita suci. Coba ingat, berapa banyak kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, sebelum kita memutuskan membenci seseorang. Sayangilah hati kita! Dan sangat disayangkan jika kita memilih mengotori hati kita hanya dengan kebencian.

Pintu maaf tak memiliki batas luasnya, karena semakin mudah kita memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain, maka Allahpun akan semakin menyayangi kita. Saya tahu kita bukan nabi yang memiliki kelebihan kelapangan hati, tapi bukankah kita sama-sama tahu, bahwa kita menjadikan nabi-nabi dengan sifat-sifat baiknya dan perilakunya sebagai tauladan. Lalu mengapa kita tidak mencoba mengikuti jejak mereka, lebih melebarkan pintu maaf dan jika bisa, jangan pernah mengenal kata Batas pada sifat memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Percayalah, Allah mencintai orang-orang yang baik, dan Allah tidak pernah tidur, Allah melihat semua yang kita lakukan, kelak dalam kehidupan ini, suatu hari Allah akan membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Dan itu semua, karena kebaikan tidak mengenal kata “BATAS”

3 Kommentare:

  1. sabar mah emang unlimited.. ntah mikir dulu apa engga yang pada bilang "kesabaranku sudah habis" atau "kesabaran manusia ada batasnya" xixi. just my opinion

    AntwortenLöschen
  2. oiya lupa, tombol enternya ditekan dong neng. pusing nih :(

    AntwortenLöschen