Sonntag, 3. Juni 2012

Keindahan Cinta


Aku tak pernah memiliki keberanian untuk menatap wajahmu, sungguh aku takut jika binar-binar matamu melumpuhkanku.

Aku tak pernah ingin mendengar suaramu, karena sungguh aku takut suaramu yang lembut menggetarkan hatiku dan kelak menggoyahkan pendirianku.

Aku tak ingin sekali-kali mendengar namamu, karena aku sadar setiap kali aku mendengarnya, seolah aku lumpuh, seolah suatu rasa itu tiba-tiba menyergap memenuhi hatiku.

Jika aku diperkenankan memilih, lebih baik aku tidak mengenalmu, tidak pernah bertemu denganmu dan tidak pernah mengetahui tentangmu sebelum aku siap dalam agamaku dan waktuku. Aku akan lebih bahagia jika aku hanya mengenalmu dalam mimpiku, dalam setiap bayanganku disetiap hembus doaku, karena sesunggahnya pilihan-Nya adalah terbaik bagiku.

Hingga tiba-tiba suatu hari aku bertemu denganmu, aku tak sengaja mendengar suaramu dan tak sengaja melihat binar-binar dimatamu. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi dengan hatiku, caramu bersikap, caramu menjaga perilakumu dan tutur katamu, tiba-tiba meneteskan kesejukan dalam hatiku.

Aku menjauhimu, bukan karena aku tidak menyukaimu. Namun aku takut imanku terlalu lemah, aku takut  terjatuh dalam kehinaan abadi, aku takut jika kelak cinta membutakan hatiku dan menjauhkanku dari cinta-Nya. Biarkan aku mencintaimu dalam naungan cinta-Nya, berharap dalam setiap lantunan doaku dan jika kasih sayang Tuhan mengikhlaskanku mencintaimu, maka aku akan datang kembali kepadamu, menanti kau ikatku dalam naungan cinta abadi dari Sang Pemberi Cinta.

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen