Donnerstag, 16. Mai 2013

Mengumpulkan Kembali Puing-Puing Keberanian


Pagi ini semuanya masih sama. Bangun tidur di tempat yang sama, masih mendengar nyanyian burung seperti biasanya, denting jam di gereja yang tidak jauh dari rumah tempat aku menetap sekarang seolah tidak pernah alfa empat kali setiap jenjang 15 menit berdentang keras. Hanya saja ada yang beda di sini.


Mulai hari ini aku berusaha menjernihkan pikiranku, kembali mengumpulkan puing-puing keberanian untuk menulis lagi. Awalnya ingin benar-benar vakum. Namun setelah merasakan bagaimana rasanya vakum menulis. Arrrghhh, ternyata membosankan.

Semalam aku mulai belajar kembali mengepakkan sayap, setelah sekian lama hinggap pada satu tempat. Tapi aku sadari benar, hidup itu pertemuan dan perpisahan, datang dan pergi, bahkan aku, kamu, mereka, hanya menjalani hidup ini untuk singgah-singgah di dalam kehidupan orang lain dan suatu hari harus terbang kembali.

Sahabat. Aku semakin meragukan kenyataan bahwa seorang laki-laki dan perempuan bisa menjalin hubungan hanya sebagai teman atau bahkan sahabat. Ok, mungkin bisa. Tapi tidak bisa menghindar dari perasaan yang tanpa disadari terus tumbuh tanpa ditanam dan dipupuk dengan sendirinya di dalam hati masing-masing. Sehingga aku sendiri tidak ingin singgah lama-lama pada hidup seorang teman atau bahkan sahabat laki-laki. Aku ingin bisa terus terbang bebas, dan begitupun sebaliknya.

Mungkin sepenggal cerita ini cukup menjadi permulaan hidupku untuk mengawali kembali mengisi blog ini, yang aku sendiri tidak tahu, apakah cukup banyak yang tahu blogku, membaca goresan-goresanku, dan apakah blog ini mampu memberikan manfaat? Entahlah, tapi aku yan tahu. Aku ingin terus menulis. :)

Salam hangat di Pagi hari
Dari sudut kota Vienna, Austria

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen