Montag, 30. April 2012

Wanita Istimewa itu "Aku"




Sebelumnya saya ingin mengatakan, saya juga terkadang tidak mengerti bagaimana saya hingga bisa menghasilkan tulisan-tulisan tersebut. Tapi yang saya tahu, ketika saya terpikir akan sebuah kata atau sebuah kalimat dan saya mengucapkan Bismillah, Ya Allah semoga tulisan saya bermanfaat. Dan setelah itu dengan sendirinya jari-jari saya akan menari-nari tanpa ragu diatas tombol keyboard. Kadang saya berpikir, saya bukan salah satu siswa kelas bahasa dan saya juga tidak pernah belajar khusus untuk bisa menulis. Saya hanya mendengarkan kata hati saya, merangkai kata-kata yang bermunculan dengan sendirinya dipikiran saya.

Judul tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan saya. Tapi ketika tadi saya selesai menunaikan ibadah shalat Asar, tiba-tiba kalimat yang saya tulis sebagai judul tersebut terus terngiang-ngiang dipikiran saya. Saya hanya berusaha mengartikan kalimat yang tak lain saya tuliskan sebagai judul itu dalam pandangan saya dan semampunya saya, hingga jika hasilnya bermanfaat, itu semua adalah karena curahan cinta Tuhan, tapi jika terdapat kecacatan dalam tulisan ini, maka itu seutuhnya adalah kesalahan saya.

Wanita Istimewa itu “Aku”, karena saya adalah seorang muslim, istimewa dalam pandangan saya ialah wanita yang jika ia mendengar nama Tuhan maka bergetarlah hatinya, ketika dia bertemu dengan lawan jenih maka begitu malunya dia hingga dia akan berlari bersembunyi, jangankan untuk berbicara, melihatnya saja dia merasa ragu. Tapi saya sendiri tidak tahu apakah wanita seperti yang saya jabarkan itu masih ada.
Semuanya bergantung pada niat, pastinya tidak mungkin jika dijaman kehidupan kita sekarang ini, bahwasannya kita tidak berkomunikasi dengan lawan jenis. Karena komunikasi adalah kebutuhan yang wajib dan tidak bisa dihindari contohnya : bagi siswa adalah ketika mereka harus mengerjakan tugas kelompok, secara otomatis pasti mereka akan saling berinteraksi dengan siswa lainnya dan dengan gurunya, atau dalam kehidupan bekerja tentunya dalam satu tempat kerja pasti terdapat lawan jenis. Yang saya maksudkan disini bergantung niat ialah, dimana kita sebagai wanita harus mampu menempatkan diri kita supaya berusaha semaksimal mungkin menjadi istimewa. Saya punya salah satu sahabat, beruntungnya dia seorang pria, jadi saya pernah berdiskusi tentang pandangan dia terhadap wanita, dan kebetulan dia memang mengerti lebih tentang muslimah. Dia mengungkapkan ini pada saya, “Nda, saya nggak tahu kenapa, tapi setiap kali saya bertemu dengan wanita berjilbab, maka dimata saya dia itu sangat cantik dan begitu istimewa, walau saya sendiri sangat menyadari bahwa saya tidak mengenal mereka, tidak tahu perilaku mereka, tapi itulah pendapat saya saat pertama kali saya bertemu mereka. Maka itulah keindahan yang Tuhan titipkan pada seorang wanita berjilbab dimata saya.”

Dan satu lagi, saya pernah bertanya ini pada salah satu sahabat saya yang lain,”Sebenarnya seandainya kamu diminta memilih maka istri seperti apa yang kamu inginkan?” Dia menjawab tanpa merasa bersalah,”Tentunya istri yang istimewa, dimana dia menjaga keutuhannya, kesuciannya, dan kalau bisa  yang baik budi pekertinya. Apalagi jika berjilbab, itu nilai plus.” Lalu saya kembali bertanya,”Tapi mengapa kamu suka melihat wanita yang seksi, memakai pakaian minim, rok mini dan berdandan secara berlebihan?” Dia kembali menjawab tanpa ragu,”Nda, masa ada rejeki buat cuci mata dilewatkan begitu saja, kamu ini.”
Dari  percakapan tersebut akhirnya saya menarik kesimpulan, bahwa sebenarnya hampir sebagian besar pria atau kaum adam menilai tentang wanita yang cantik dan seksi itu hanya ingin menikmati sesaat saja atau bisa disebut ajang cuci mata, bukan ingin memiliki bahkan hidup bersamanya atau memberikan ketulusan cinta, lalu inilah yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering bermunculan dibenak saya. Pantas saja banyak wanita yang hamil diluar nikah, dan setelah itu diterlantarkan begitu saja, bagaimana tidak? Bukankah harta yang paling berharga dan takkan bisa dinilai harganya pada diri seorang wanita itu kesucian atau biasa disebut dengan keperawanan? Sedangkan jika kesucian itu sendiri telah hilang direnggut oleh orang-orang yang tak berhak, lalu apa lagi yang harus kita banggakan? Apalagi yang mempu kita tunjukan pada mereka bahwa kita istimewa? Padahal wanita dianugrahi memiliki hal yang suci, tempat melahirkan bayi-bayi yang suci tak berdosa, tapi zina dan aborsi itu yang menodai kesucian sebuah rahim yang dianugrahkan pada seorang wanita.

Seringkali saya membaca berita tentang pemerkosaan, kalau saya boleh berpendapat, seandainya kita berpakaian secara sopan, wajar tidak minim, itu setidaknya meminimalkan kemungkinan pelecehan. Apalagi jika yang berjilbab, biasanya para pria seolah segan untuk melakukan hal-hal yang tidak sopan. Walaupun saya sendiri tidak bisa jamin bahwa kita bisa terhindar dari kejahatan-kejahatan atau tindak pelecehan tersebut. Tapi setidaknya bukankah berusaha itu lebih baik, jika dibuat perumpamaan seperti saat seseorang telah difonis mengidap suatu penyakit contohnya kanker, yang secara jelas kita ketahui tidak bisa disembuhkan, tapi dokter dan si pengidap tetap berusaha untuk meminimalkan perkembangan penyakit tersebut, walau mereka tahu bahwa itu tidak mungkin disembuhkan, jadi apa salahnya berusaha untuk kebaikan sendiri.

Yang tahu dan menilai apakah kita istimewa atau tidak itu kan orang lain, tapi pastinya kita bisa tahu benar seperti apa gambaran wanita yang istimewa itu, jadi pastinya kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk membentuk diri menjadi salah satu wanita istimewa yang bisa disebut juga limited edition atau  stocknya terbatas. Apalagi jika dilihat dari jumlah perbandingan pria dan wanita dibumi ini, saya tidak tahu pastinya berapa perbandingan antara wanita dan pria disaat ini tapi jika dikira-kira mungkin 1:3 otomatis dari sana kita bisa lihat bahwa kita harus bersaing dengan minimal 2 orang wanita untuk mendapatkan seorang pria, dan belum tentu semua pria itu baik budi pekertinya. Inilah saat kita menjadikan diri kita istimewa agar kita bisa dipilih dan dipertimbangkan oleh pria-pria yang baik budi pekertinya. Ayo kita mencoba dari hal-hal yang kecil seperti contohnya, berpakaian sopan, membenahi cara bicara agar binatang-binatang yang harusnya dikandang tidak keluar dari mulut kita, peduli pada lingkungan sekitar, dan selalu membenahi diri dari waktu ke waktu, hingga suatu hari saat kita telah menemukan pasangan hidup yang terbaik untuk kita, kita bisa tersenyum dan berkata dalam hati Wanita Istimewa itu Aku.



Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen